Minggu, 13 November 2016

Contoh Teknologi Sistem Cerdas

dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai teknologi yang bisas kita gunakan yang telah menggunakan sistem cerdas. sistem cerdas sudah menjadi kebutuhan kita dan mempermudah kita dalam pekerjaan sehari-hari. berikut adalah contoh dan cara kerja teknologi sistem cerdas yang sering kita jumpai maupun kita gunakan :

1. Mesin Sidik Jari (Finger Print)
 Manusia pada dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai identitas diri. Hal ini perlu didukung oleh teknologi. Teknologi yang dapat mendukung hal tersebut disebut sebagai biometrik.
Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. biometrik memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata. Dan pada makalah ini akan dibahas system biometric untuk absensi sidik jari
A.    Pengertian dan proses kerja pada absensi sidik jari
Absen sidik jari adalah suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas,kelompok meupun instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus dengan teknologi terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web Server, Schedule Bell, SMS Message, Workcode, Function Key,dll
B.     Tehnik pembacaan sidik jari
Scanning sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik jari). Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari.

Input : input dari system fingerprint ini adalah sidik jari dari user yang akan di daftarkan pada system.
Proses : kemudian system akan menganalisa bentuk dan presisi dari sidik jari user. Sidik jari setiap manusia berbeda-beda maka dari itu setiap sidik jari yang didaftarkan pada system memiliki memori dan database nya tersendiri.
Output : output dari hasil pendaftaran sidik jari adalah tersimpannya sidik jari pada memori system dan apabila sidik jari telah teraftar maka output dari fingerprint adalah terbuka atau tidaknya sebuah system melaluli pencocokan sidik jari. Jika sidik jari cocok maka program/gadget/dll akan tebuka jika tidak maka tidak akan terbuka.


2.  Mesin ATM
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan nama ATM (Automatic Teller Machine), apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini transaksi apapun dapat dilakukan melalui ATM, mulai dari penarikan tunai, transfer, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, bahkan setoran tunai maupun cetak buku dapat dilakukan di ATM. Nah, tahukah kamu bagaimana cara kerja sebuah mesin ATM? Yuk kita baca penjelasan selanjutnya…
Cara kerja mesin ATM sangat sederhana dan mudah. Jika kamu ingin bertransaksi menggunakan ATM, kamu hanya tinggal memasukkan kartu ATMmu ke dalam mesin. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin, maka kartumu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader adalah sebagai pembaca dan penerima data. Setelah data dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank.
Saat mesin berhasil membaca data dalam kartu ATM mu, maka mesin akan meminta nomor PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan kamu harus memasukkannya sendiri. Jadi jangan sampai lupa nomor PIN mu yah. Kemudian setelah kamu memasukkan PIN, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi di bank yang bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data-datamu tidak bisa terbaca oleh pihak lain.
Setelah data-datamu selesai diproses di sistem komputer bank, maka data-datamu akan dikirim kembali ke ATM. Dan kamu akan mendapatkan apa yang kamu minta di mesin ATM tersebut seperti uang tunai, cek saldo, transfer tunai, dan sebagainya.
Pada sebuah kartu ATM terdapat garis yang dinamakan Magnetic Chip. Magnetik Chip tersebut mempunyai fungsi sebagai sensor pendeteksi identitas pemilik kartu ATM. Magnetic Chip sangat sensitif dengan berbagai keadaan, contohnya apabila Magnetic Chip tergesek oleh sebuah benda maka Magnetic Chip tersebut akan kehilangan fungsinya.


Input : Input dari system ini adalah Kartu ATM yang kemudian akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin ATM. Setelah kartu selesai dibaca maka kamu akan diminta untuk memasukkan PIN ATM.
Proses : Magnetic card reader akan membaca kode yang ada dalam kartu ATM kemudian menerjemahkannya. Kemudian kita akan diminta untuk memasukkan PIN ATM kemudian mesin akan melakukan proses pencocokkan pada database bank dan melakukan pendataan dan pembaharuan pada data-data rekening kita.
Output : output dari system ini adalah kita dapat mengambil uang maupun mentransfer uang ke rekening bank lain yang akhirnya menyebabkan perubahan data pada rekening kita.



3. Cara Kerja  Google Now


Google Now adalah asisten pribadi cerdas yang dikembangkan oleh Google. Google Now tersedia dalam aplikasi bergerak Google Search untuk Android dan iOS, serta penjelajah web Google Chrome di komputer pribadi. Google Now menggunakan bahasa antarmuka pengguna alami untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan tindakan dengan mendelegasikan permintaan untuk satu set layanan web. Seiring dengan menjawab pertanyaan-pengguna dimulai, Google Now secara proaktif memberikan kepada pengguna informasi yang memprediksi (berdasarkan kebiasaan pencarian mereka) yang mereka mungkin inginkan. Ini pertama kali disertakan dalam Android 4.1 ("Jelly Bean"), yang diluncurkan pada tanggal 9 Juli 2012, dan pertama kali didukung pada telepon cerdas Galaxy Nexus. Layanan ini tersedia untuk iOS pada tanggal 29 April 2013 tanpa sebagian besar fitur-fiturnya. Google Now dirilis untuk Google Chrome pada tanggal 24 Maret 2014. Popular Science menyebut Google Now sebagai "Inbovation of the Year" untuk tahun 2012. Google Now terutama bersaing dengan asisten seperti Apple Siri dan Microsoft Cortana.
Pada teknologi ini, terdapat 3 prosedur utama yaitu Input, Proses, Output. Berikut ini adalah flowchart dari cara kerja teknologi ini :



1. Input
Input dari teknologi ini adalah suara kita. Kita memasukkan suara kita ke teknologi ini dengan cara merekam suara kita dengan microphone pada smartphone kita.

2. Proses
Proses dari teknologi ini dimulai seteah kita memasukkan suara kita. Teknologi ini membaca suara kita, menerjemahkannya menjadi teks, dan mencari perintah yang terdapat pada teks.

3. Output
Setelah teknologi ini mencari perintah pada teks, teknologi ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan perintah yang terdapat pada suara yang kita input.


Source :




Senin, 24 Oktober 2016

Sistem Cerdas

A.     Pengertian Sistem cerdas


Kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum yang sangat penting dan banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
B.    Sejarah kecerdasan buatan
Di awal abad 20, seorang penemu Spanyol yang bernama Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat mengskakmat raja laannya dengan sebuah raja dan ratu.
Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai ditemukannya komputer digital.

  • Pada tahun 1950-an Alan Turing seorang matematikawan dari Inggris. Pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bias tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas(dikenal dengan Turing Test) seolah-olah mesin mampu merespon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan.
  • Istilah kecerdasan buatan dimunculkan pertama kali pada tahun 1956 ketika John Mc Cathy dari Massachusets Institute of Technology (MIT) menciptakan bahasa pemrograman LISP
  • Loghic Theorist (1956), diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
  • Mesin Neural Network pertama oleh Marvin Minsky (1958)
  • Sad Sam, deprogram oleh Robert K. Lindsay (1960), program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapn.
  • Muncul logika samar (1965) yang merupakan pelaksanaan konsep samar di atas system komputer. Logika samar mengukur ketidaktepatan dengan cara yang tepat, seperti yang diperlukan mesin.
  • ELIZA (1967), diprogram oleh Joseph Weizenbaum, yang mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.
  • Program Microworld dengan penciptaan proyek SHRDLU (1968) merupakan Expert System yang pertama.
  • Pada tahun 1972 bahasa Prolog dimunculkan.
  • John Holland (1975) mengatakan bahwa setiap problem berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) secara umum dapat diformulasikan dalam terminologi genetika (Algoritma Genetika) .
  • Sistem catur AI mengalahkan manusia (Pecatur master) pada tahun 1991.
  • Robotik, peranti mekanika yang diprogram untuk melakukan berbagai tugas.
C.  Definisi Kecerdasan Buatan menurut para ahli
  • Kecerdasan Buatan adalah ilmu rekayasa yang membuat suatu mesin mempunyai intelegensi tertentu khususnya program komputer yang “cerdas” (John Mc Cathy, 1956)
  • Kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan sesuatu hal – yang dalam pandangan manusia adalah – cerdas. (H.A Simon, 1987)
  • Kecerdasan merupakan bagian kemampuan komputasi untuk mencapai tujuan dalam dunia. Ada bermacam-macam jenis dan derajat kecerdasan untuk manusia, hewan dan mesin.
  • Kecerdasan buatan merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. ( Rich and Knight, 1991)
  • Kecerdasan buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk symbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic (Metode Heuristik adalah teknik yang dirancang untuk memecahkan masalah yang mengabaikan apakah solusi dapat dibuktikan benar, tapi yang biasanya menghasilkan solusi yang baik atau memecahkan masalah yang lebih sederhana yang mengandung atau memotong dengan pemecahan masalah yang lebih kompleks.) atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.( Encyclopedia Britannica)
  • Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman. Memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah dan menyelesaikannya secara efektif (Winston dan Pendergast, 1994).

D.     Paham Pemikiran


Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atauIntelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence). Metode-metodenya meliputi:
  1. Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.
  2. Petimbangan berdasar kasus
  3. Jaringan Bayesian
  4. AI berdasar tingkah laku: metode modular pada pembentukan sistem AI secara manual
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metode-metode pokoknya meliputi:
  1. Jaringan Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat
  2. Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen.
  3. Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.
Metode-metode ini terutama dibagi menjadi algoritma evolusioner (misalnya algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya algoritma semut)
Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan kecerdasan manusia melalui teknologi.

sumber : 

Senin, 06 Juni 2016

Information technology service management: An emerging area for academic research and pedagogical development

Kondisi ekonomi telah berubah menjadi industrinegara di dunia. Negara yang paling matang di planet initelah beralih dari ekonomi pertanian dan manufakturlayanan berbasis ekonomi. terdapat lebih dari 75% layanan dari industri ekonomi negara di dunia. Layanan ini bergantung pada Teknologi Informasi & Komunikasi yang didukung oleh fungsi teknologi informasi lokal dan global atau kombinasi keduanya. Dalam tulisan ini, akan ditinjau modern metode dan standar layanan teknologi informasimanajemen, seperti ISO / IEC 20000; munculnya perkembangan pedadogis; dan alternatif pendekatan untuk penelitian ITSM.
Layanan Informasi Teknologi Manajemen (ITSM) adalah bagian dari ilmu disiplin Layanan yang berfokus pada penyampaian operasi TI dan dukungan. TI memainkan peran penting dalam mendukung dan memuaskan kebutuhan bisnis. Di saat ini paradigma organisasi, TI memberikan layanan penting bagi organisasi untuk mendukung bisnisnya. Di luar kebutuhan untuk mengelola teknologi, TI adalah kebutuhan untuk membangun dan menerapkan proses cara kerja terbaik untuk mengoptimalkan layanan TI. Singkatnya, ITSM adalah sebuah proses yang detail cara kerja terbaiknya berdasarkan standar ITIL untuk mengaktifkan dan mengoptimalkan layanan TI dalam memenuhi kebutuhan bisnis dan mengelola infrastruktur TI baik secara taktis dan strategis.
Teknologi Informasi Infrastructure Library (ITIL) adalahkerangka praktik terbaik dimaksudkan untuk memfasilitasi penyampaian layanan TI berkualitas tinggi. ITIL dibangun di sekitar sebuah model-proses yang berdasarkan pandangan dari pengendalian dan mengelola operasional TI sering disangkut-pautkan ke W Edwards Deming. The Central Komputer dan Badan Telekomunikasi (CCTA) Pemerintah Inggris mengembangkan ITIL pada 1980-an dalam responnya pertumbuhan bergantung pada teknologi informasi. Pemerintah Inggris mengakui bahwa tanpa praktik standar, instansi pemerintah dan kontrak sektor swasta secara independen dapat menciptakan praktek manajemen TI mereka senidri dan berusaha menduplikasinya.
Baca tentang ITSM dan ITIL selengkapnya disini.
Microsoft Operations Framework (MOF) menyediakan operasional bimbingan yang membantu organisasi untuk melaksanakan ITIL. MOF terdiri dari beberapa elemen dasar yaitu :
• Proses Model
• Tim Model
• Manajemen Risiko Model
MOF lebih berfokus pada operasi IT dan kurang berfokus pada tata kelola misalnya, ITIL. Selanjutnya, itu lebih preskriptif dan spesifik dalam merekomendasikan perubahan untuk meningkatkan proses dan mendukung proses berubah dengan produk Microsoft. Gambar 4 menunjukkan Model Proses kuadran MOF dan Fungsi Manajemen layanan yang terkandung dalam setiapnya.


A.     PENELITIAN AKADEMIK
Meskipun pertumbuhan praktek ITSM signifikan di industri, tapi hanya sedikit karya ilmiah yang membahas topik ini. Chesbrough danSpohrer menulis bahwa, "... dalam layanan tidak ada komunitas akademis dari para sarjana yang berbagi misi umum untuk memahami akar dari bidang kegiatan ekonomi ini, atau bagaimana untuk memajukannya. Memang, layanan subbidang yang muncul dalam bentuk terpisah, bidang akademik siled seperti manajemen,rekayasa, dan ilmu komputer sekolah, tetapi sedikit upaya berharga untuk mengintegrasikan mereka telah dilakukan ... Jika akademisi, industri, dan pemerintah dapat membuat agenda bersama penelitian difokuskan pada sektor jasa, ini tidak perlu terus. Melalui pengembangan terminologi umum danmetode yang meningkatkan wawasan kita ke dalam domain layanan, kami dapat menyambung kembali universitas untuk kegiatan ekonomi dominan masyarakat yang lebih luas yang mendukung mereka. "
Kita bertanya-tanya jika kurangnya karya ilmiah tentang topik ini karena ini adalah suatu hal baru, dirasakan seluruh bidang yang terbatas (hanya operasi TI daripada pengembangan perangkat lunak), atau mungkin metode arus utama melakukan penelitian tidak cocok untuk bidang penelitian ini. Sementara ketiga yang masuk akal alasan,dua terakhir mungkin yang paling berlaku.Operasi IT, seperti lengan produksi departemen TI, sebagian besar telah diabaikan oleh penelitian IT dan pedagogi. Meskipun ada tetapi pertumbuhan badan penelitian pada aspek terisolasi dari operasi jasa, ada sedikit atau tidak ada penelitian yang secara eksplisit adalah ITIL ®, ISO / IEC 20000, atau ITSM terkait. Dengan lebih dari setengah bisnis AS melakukan proyek-proyek di daerah-daerah, ITSM menawarkan bidang yang cocok untuk penelitian.
Selanjutnya, sistem informasi manajemen utama (MIS) penelitian didominasi oleh pendekatan variabel empiris -mengumpulkan data di kelompok dan organisasi dan menghubungkan variabel dengan model linear menggunakan metode statistik.Sebuah alternatif untuk pendekatan variabel utama adalah pendekatan proses. "Pendekatan Proses dasarnya adalah untuk mempekerjakan proses dan kerangka kerja mereka untuk menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengubah perilaku. "Contoh klasik dari teori proses termasuk bagaimana malaria menyebar dari nyamuk ke manusia danTeori Mendel warisan. Proses pendekatan lebih umum dibandingkan dengan pendekatan variabel dan termasuk yang paling pendekatan variabel sebagai kasus khusus.
Ada tiga bagian untuk kerangka proses:
(1) set pertimbangan
(2) jaringanmendefinisikan hubungan antara semua pasangan pertimbangan
(3)set hasil atau konsekuensi dari proses.
ITSM menekankan proses dan sangat dipengaruhi oleh kualitas manajemen dan rekayasa ulang proses. Sebuah proses didefinisikan sebagai urutan tergantung waktu kejadian diatur oleh suatu proses kerangka. Van de Ven dan Poole mengidentifikasi empat jenis dasar proses keluarga teori: siklus hidup, teleologis,dialektis, dan evolusi. Setiap jenis mengandung teori individu dan memberikan penjelasan tentang urutan peristiwa yang terungkap untuk menjelaskan proses perubahan.
Argumen untuk menggunakan pendekatan proses untuk penelitian ITSM adalah bahwa hal itu akan memfasilitasi penciptaan seperangkat terfokus paradigma, pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana hal-hal bekerja di IT organisasi, dan hasilnya mudah-mudahan lebih konklusif untuk penelitian studi. Pendekatan proses memungkinkan untuk perubahan dinamis bahwa hasil dari lingkungan bisnis yang berubah untuk dipelajari lebih komprehensif dibandingkan dengan snapshot dari kegiatan ITSM. Proses enelitian teori lebih berdasarkan ditindak lanjuti dan memiliki dampak dunia yang lebih nyata.

B.      INITATIVES PEDEGOGICAL
Ada dua inisiatif dilakukan untuk transisi ITSM ke universitas pedagogi: IBM Layanan Sciences, Manajemen dan Rekayasa (SSME) dan Layanan Teknologi Informasi Forum Manajemen (itSMF). Inisiatif IBM SSMEmenekankan program sarjana dan pascasarjana yang berfokus pada pengembangan dan dukungan dari GBS dan internal operasi organisasi TI. Lebih dari 70 universitas di seluruh dunia telah terlibat dengan inisiatif SSME. Inisiatif kedua sedang dipromosikan melalui IT yang Manajemen Forum Service (itSMF), industri profesionalKelompok didukung terutama oleh perusahaan teknologi dan konsultan. itSMF adalah independen, bukan untuk keuntungan, dunia organisasi yang didedikasikan untuk IT keunggulan operasional dan dukungan dari pengguna ITIL. Pada bulan Oktober 2006, itSMF-USA menyelenggarakan forum akademik pertama untuk mempromosikan pengembangan akademik program pascasarjana yang berkonsentrasi pada IT.

Jadi, seperti halnya sebuah pepatah lama bahwa "anak-anak pembuat sepatu tetapi tidak memiliki
Sepatu ". Dalam banyak hal, pepatah ini persis seperti keadaan layanan TI yang terjadi. layanan TI telah membantu memberikan alat dan proses
mengubah ke setiap bagian dari organisasi selama beberapa dekade. Namun, layanan TI telah ada selama 40 tahun ditambah dengan sedikit intern
standardisasi atau definisi proses. Sebagai kondisi ekonomi dari perubahan dunia dan transisi layanan dukungan TI dari operasi sebelumnya (misalnya, gaji) untuk lini depan operasi global, kebutuhan untuk membangun TI profesional standar
Layanan adalah yang terpenting. layanan TI, berdasarkan yang terjadi praktek terbaik harus melihat ke dalam dan standarisasi kegiatan sehari-hari
sehingga mereka secara efektif dan efisien dapat mendukung organisasi.

Referensi :
jurnal international : 
Information Technology Service Management : An Emerging Area for Academic Research and Pedagogical Development

download jurnal : DISINI...


Information Technology Service Management Lifecycle

Pada tulisan kali ini kita akan membahas Information Technology Service Management Lifecycle atau disingkat ITSM Lifecycle. Sebelum ke pembahasan lebih lanjut tentang ITSM lifecycle silahkan baca terlebih dahulu sedikit bahasan tentang ITSM disini.

ITSM Lifecycle
tantangan TI saat ini membutuhkan rencana yang lebih efisien untuk mengatasi masalah dengan cepat dan efektif. Pada saat yang sama, membangun hubungan klien yang kuat ke dalam solusi TI penting dalam pasar yang sangat kompetitif saat ini. Menggabungkan "pendekatan siklus hidup" terhadap manajemen TI berarti terlibat dalam rencana aksi yang memiliki track record yang kuat untuk memecahkan tantangan TI dengan kontribusi positif terhadap kualitas produk dan kepuasan klien. Layanan Informasi Teknologi Manajemen (ITSM) profesional di industri apapun harus memberikan hasil yang dapat dipercaya, biasanya dalam jangka waktu yang ketat dan anggaran yang ketat.

Secara keseluruhan, pendekatan siklus hidup memecah proses ke dalam tahap yang dapat dilihat secara terpisah. Setiap tahap cocok sinergis satu sama lain untuk membuat siklus proyek yang konsisten dan responsif secara almi. tahap ini meliputi: Strategi, Desain, Transisi, Operasi dan terus-menerus Peningkatan Pelayanan.

Strategi
Tahap Proses ini membantu ITSM profesional lebih memahami produk atau layanan dan bagaimana interface dengan permintaan dan harapan klien. Sangat Penting jika strategi TI tumbuh dari dukungan dan perluasan yang melibatkan bisnis yang diinginkan. strategi IT kreatif yang bekerja untuk menjembatani kesenjangan antara produk dan klien juga dapat membantu mendorong bisnis ke arah profitabilitas yang lebih baik.
Dinamika bisnis yang kompleks membutuhkan tenaga profesional yang memahami kekuatan dinamika dari strategi pelayanan yang selaras dengan tujuan bisnis. Alat TI yang mereka kembangkan harus responsif dan terukur dan lebih dalam daripada sekedar mengurangi kebutuhan IT segera.

Desain
Merancang layanan IT yang cocok dengan tujuan yang lebih besar dari strategi bisnis adalah penting agar proyek tetap relevan dan uang tidak terbuang. Menerapkan proses desain termasuk membeli semua yang dibutuhkan dari pemangku kepentingan terkadang bisa terasa seperti sebuah tindakan penyeimbangan.
Pada saat yang sama, sebagai pemimpin tim mulai melihat proyek  berjalan secara terorganisir dan responsif,  pembeli menjadi pelanggan setia. Jika analisis yang selaras dengan tujuan perusahaan, maka penyesuaian sepanjang jalan akan membantu merampingkan tujuan bisnis dan inovasi drive ke depan.

Transisi
Sebagai ITSM professional harus terus memantau keberhasilan dan melakukan penyesuaian, hubungan sinergis antara infrastruktur TI dan tujuan bisnis harus selaras satu sama lain. Jika layanan menjadi lebih stabil dan dapat diandalkan maka, kepuasan klien naik, begitu juga keuntungan, sementara downtime akan menurun.
infrastruktur dapat terus dilakukan lebih efisien dan efektif sebagai pengungkapan analisis di mana penyesuaian diperlukan. Tindakan ini pada akhirnya meningkatkan waktu penyelesaian untuk meja staff layanan sebagai perubahan IT yang terus-menerus dilakukan melalui saluran komunikasi yang terbuka didirikan sebagai bagian dari tahap perencanaan strategi keseluruhan yang kuat.

Operasi
Setelah proses operasi layanan atau perubahan berlangsung dan pemahaman yang lebih dalam alur kerja organisasi tertentu dipahami, maka permintaan layanan sering dapat secara proaktif ditangani. Konsistensi dan efektivitas mungkin terlihat mudah dari mata yang tak terlatih dari luar, namun itu keterampilan dan bukan keberuntungan yang membuat seorang ITSM profesional berhasil dengan pemimpin tim yang berkualitas di pasar IT-driven hari ini.
Terlebih Dahulu mengatasi insiden TI sebelum berkembang menjadi tantangan downtime, dibutuhkan pembangunan rencana proyek dari awal. Tetap Melacak analisis yang menunjukkan arti masalah yang diprediksi akan membawa kepada keterampilan yang bagus dan pengalaman sukses.

Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.

Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/ITSM

Sabtu, 02 April 2016

Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dan Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

Hi, guys! Pada tulisan kali ini akan membahas tentang Information Technology Infrastructure Library yang disingkat ITIL atau jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi dan juga disini akan dibahas mengenai Control Objective for Information and related Technology yang disingkat COBIT. Enjoy!

      A.      Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi TI. ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Comerce (OGC) Inggris. ITIL memberikan deskripsidetail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.
Walaupun ITIL dikembangkan sejak dasarwarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an. ITIL versi kedua paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM, yaitu Service Support dan Service Delivery. Service Support berbicara mengenai aktivitas day-to-day  operasional layanan TI, dimulai dari layanan ketika terjadi incident atau change request hingga bagaimana melakukan  release management dalam systemproduksi TI. Sistem produksi yang dimaksud dalam istilah TI adalah system yang berhubungan dengan end-user.
Umumnya tahapan dimulai dari development system, quality system, dan berakhir pada production system. Service Delivery cenderung berbicara mengenai aktivitas yang berkaitan dengan kualitas layanan atau peningkatan layanan itu sendiri. Aktivitas tersebut sepeerti availability management ataupun service level management.
ITIL disajikan sebagai “best practice”. Best practice adalah sebuah pendekatan atau metode yang telah terbukti dalam prakteknya atau dalam dunia nyata. Best practice dapat menjadi dukungan yang solid untuk organisasi yang ingin meningkatkan layanan TI mereka.
ITIL service lifecycle atau siklus hidup dari layanan didasarkan pada konsep inti dari ITIL tentang service management atau sebuah manajemen dari suatu layanan dan sangat berkaitan dengan konsep layanan (service) dan nilai (value). Istilah-istilah inti dalam manajemen layanan dijelaskan sebagai berikut:
  • Service management – Suatu kemampuan khusus organisasi untuk memberikan nilai kepada pelanggan atau customer dalam bentuk layanan.
  • Service – Sebuah cara memberikan nilai kepada customer dengan memfasilitasi kebutuhan customer tanpa mengeluarkan biaya atau risiko tertentu. Hasil dari setiap pekerjaan customer didapatkan dari kinerja tugas yang dibatasi oleh sejumlah kendala. Dengan adanya layanan atau service maka akan meningkatkan kinerja dan membantu mengurangi kendala yang dialami oleh customer.
  • Value – Value atau nilai adalah inti dari konsep layanan. Dari perspektif pelanggan atau customer, nilai terdiri dari dua komponen inti: utilitas/utility dan jaminan/warranty. Utilitas adalah apa yang akan diterima oleh pelanggan, dan garansi adalah bagaimana cara untuk menyediakannya. Konsep “utilitas” dan “jaminan” banyak dijelaskan pada bagian “Service Strategy”.
            B.      Control Objective for Information and related Technology (COBIT)
COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.
Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu pengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.
Siapa saja yang menggunakan COBIT? COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain 

  1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise) : Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
  2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement) : Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
  3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support) : Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari    operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
  4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate) : Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.
Keempat domain tersebut diatas kemudian dijabarkan menjadi 34 faktor resiko yang harus dievaluasi jika ingin diperoleh suatu kesimpulan mengenai seberapa besar kepedulian manajemen terhadap teknologi informasi, serta bagaimana teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi.



COBIT IT Processes Defined Withen The Four Domain

                                                                      Gambar Kerangka COBIT

Skala maturity dari Framework COBIT 

Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang. Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan.
Penerapan yang tepat pada tata kelola TI di suatu lingkungan Enterprise, tergantung pada pencapaian tiga aspek maturity (kemampuan, jangkauan dan kontrol). Peningkatan maturity akan mengurangi resiko dan meningkatkan efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan penggunaan sumber daya TI.
Maturity model dapat digunakan untuk memetakan :
1.       Status pengelolaan TI perusahaan pada saat itu.
2.       Status standart industri dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
3.       Status standart internasional dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
4.       Strategi pengelolaan TI perusahaan (ekspetasi perusahaan terhadap posisi pengelolaan TI perusahaan)

Tingkat kemampuan pengelolaan TI pada skala maturity dibagi menjadi 6 level :

1.       Level 0 (Non-existent)
Perusahaan tidak mengetahui sama sekali proses teknologi informasi di perusahaannya.

2.       Level 1 (Initial Level)
Pada level ini, organisasi pada umumnya tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk mengembangkan suatu produk baru. Ketika suatu organisasi kelihatannya mengalami kekurangan pengalaman manajemen, keuntungan dari mengintegrasikan pengembangan produk tidak dapat ditentukan dengan perencanaan yang tidak efektif, respon sistem. Proses pengembangan tidak dapat diprediksi dan tidak stabil, karena proses secara teratur berubah atau dimodifikasi selama pengerjaan berjalan beberapa form dari satu proyek ke proyek lain. Kinerja tergantung pada kemampuan individual atau term dan variasi dengan keahlian yang dimilikinya. 

3.       Level 2 (Repeatable Level)
Pada level ini, kebijakan untuk mengatur pengembangan suatu proyek dan prosedur dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut ditetapkan. Tingkat efektif suatu proses manajemen dalam mengembangankan proyek adalah institutionalized, dengan memungkinkan organisasi untuk mengulangi pengalaman yang berhasil dalam mengembangkan proyek sebelumnya, walaupun terdapat proses tertentu yang tidak sama. Tingkat efektif suatu proses mempunyai karakteristik seperti; practiced, dokumentasi, enforced, trained, measured, dan dapat ditingkatkan. Product requirement dan dokumentasi perancangan selalu dijaga agar dapat mencegah perubahan yang tidak diinginkan. 

4.       Level 3 (Defined Level)
Pada level ini, proses standar dalam pengembangan suatu produk baru didokumentasikan, proses ini didasari pada proses pengembangan produk yang telah diintegrasikan. Proses-proses ini digunakan untuk membantu manejer, ketua tim dan anggota tim pengembangan sehingga bekerja dengan lebih efektif. Suatu proses yang telah didefenisikan dengan baik mempunyai karakteristik; readiness criteria, inputs, standar dan prosedur dalam mengerjakan suatu proyek, mekanisme verifikasi, output dan kriteria selesainya suatu proyek. Aturan dan tanggung jawab yang didefinisikan jelas dan dimengerti. Karena proses perangkat lunak didefinisikan dengan jelas, maka manajemen mempunyai pengatahuan yang baik mengenai kemajuan proyek tersebut. Biaya, jadwal dan kebutuhan proyek dalam pengawasan dan kualitas produk yang diawasi. 

5.       Level 4 (Managed Level)
Pada level ini, organisasi membuat suatu matrik untuk suatu produk, proses dan pengukuran hasil. Proyek mempunyai kontrol terhadap produk dan proses untuk mengurangi variasi kinerja proses sehingga terdapat batasan yang dapat diterima. Resiko perpindahan teknologi produk, prores manufaktur, dan pasar harus diketahui dan diatur secara hati-hati. Proses pengembangan dapat ditentukan karena proses diukur dan dijalankan dengan limit yang dapat diukur.

6.       Level 5 (Optimized Level)
Pada level ini, seluruh organisasi difokuskan pada proses peningkatan secara terus-menerus. Teknologi informasi sudah digunakan terintegrasi untuk otomatisasi proses kerja dalam perusahaan, meningkatkan kualitas, efektifitas, serta kemampuan beradaptasi perusahaan. Tim pengembangan produk menganalisis kesalahan dan defects untuk menentukan penyebab kesalahannya. Proses pengembangan melakukan evaluasi untuk mencegah kesalahan yang telah diketahui dan defects agar tidak terjadi lagi.

Nah itu dia pembahasan tentang Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dan Control Objective for Information and related Technology (COBIT) yang diambil dari berbagai sumber. Yap semoga tulisan kali ini bisa sedikit membantu kalian yg sedang mencari tau tentang Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dan Control Objective for Information and related Technology (COBIT) yaa. See ya guys! Sampai jumpa di tulisan berikutnya yaa.. 

Sumber :